“24 April 1771 Gempabumi dan Tsunami Yaeyama, Okinawa, Jepang”
“Tsunami ini terjadi di gugusan kepulauan Ryukyu, Jepang setelah gempabumi berkekuatan 7,4. Gempabumi ini diyakini tidak secara langsung menyebabkan kematian apapun, namun tsunami yang diperkirakan setinggi 30–85.4 meter (www.newworldencyclopedia.org) menenggelamkan belasan ribu orang. Tercatat 13.486 jiwa tewas dengan jumlah kerusakan rumah mencapai 3.237 unit. Tsunami Yaeyama ini menghentikan pertumbuhan populasi di beberapa pulau karena diikuti dengan wabah malaria dan gagal panen yang menyebabkan penurunkan populasi lebih jauh lagi dan diperkirakan akan diperlukan 148 tahun sebelum populasi kembali ke level sebelum terjadi tsunami. (en.wikipedia.org/wiki/Historic_tsunamis)”
Tsunami Yaeyama 1771 yang juga disebut The Great Tsunami of Meiwa (明和の大津波) disebabkan oleh gempabumi besar Yaeyama pada 24 April 1771 sekitar pukul 08.00 A.M tenggara Pulau Ishigaki, Okinawa Jepang. Menurut salah satu sumber 8.439 dilaporkan tewas di Pulau Ishigaki dan 2.548 di pulau Miyakojima.
Tsunami Yaeyama 1771 yang juga disebut The Great Tsunami of Meiwa (明和の大津波) disebabkan oleh gempabumi besar Yaeyama pada 24 April 1771 sekitar pukul 08.00 A.M tenggara Pulau Ishigaki, Okinawa Jepang. Menurut salah satu sumber 8.439 dilaporkan tewas di Pulau Ishigaki dan 2.548 di pulau Miyakojima.
Gbr 1. Peta Jepang |
Observatorium Astronomi Nasional Jepang menerbitkan Rika-Nenpyō atau table ilmiah yang menurutnya, pusat gempabumi berada 40 km tenggara Pulau Ishigaki dengan magnitude 7.4.
Tabel 1. parameter gempa |
Pada saat bersamaan, Laboratorium Mamoru Nakamura, Universitas Ryukyu mengemukakan pandangan mereka mengenai tsunami yaeyama, mereka berpikir bahwa gempabumi itu disebabkan aktivitas sesar timur Ishigaki (lempeng Eurasia). Simulasi mereka menunjukan aktivitas sesar penunjaman lempeng samudera Ryukyu (Lempeng Laut Filipina) yang menyebabkan gempabumi dengan magnitudo 8.0 dan kedalaman 6 kilometer (3.7 mil).
Namun demikian, kedua data ini belum dapat menjelaskan tsunami besar yang terjadi, karena simulasi numerik tsunami dari data yang dimiliki, menunjukkan bahwa tinggi tsunami yang terjadi lebih tinggi daripada yang dijelaskan hanya oleh gempabumi karena pergeseran lempeng.
Daerah | Ketinggian Tsunami (meter) | |
Ishigaki Island | Hirakubo | 4 |
Idona | 4 | |
Yoshihara | 4.5 | |
Nakura | 5 | |
Shika/Yonko | 10 | |
Tonoshiro | 10 | |
Miyara bay | 30 | |
Shiharaozaki | 30 | |
Inoda | 15 | |
Iwasaki | 30 | |
Miyako Island | Shimoji island | 10 |
Hirara bay | 4.5 | |
Miyakuni | 18 |
Tabel 2. ketinggian tsunami di beberapa daerah yang terkena dampak tsunami
Magnitude tsunami dihitung menurut Skala Immamura-Iida (Log2 Hmax)
MT = 4.91
Gbr 3. perbandingan tinggi tsunami dengan hasil simulasi numerik hanya berdasarkan kekuatan gempa |
Belum terjawabnya penyebab tsunami besar di yaeyama menyebabkan studi terhadap bencana ini terus dilanjutkan. Berdasarkan hasil survei detail batimetri yang dilakukan Matsumoto dan Kimura (1993) yang menemukan bekas longsoran bawah laut di tepi palung laut, sepanjang pantai selatan Kepulauan Yaeyama ini, N. Hara dan T Hiraishi (wave division and airport research institute kanagawa, Japan) pada tahun 2002 melakukan studi simulasi numerik gempabumi dan tsunami Meiwa-Yaeyama dalam model longsoran dasar laut. Model ini menggunakan sumber tsunami yang disebabkan oleh gempabumi dan longsoran dasar laut yang dievaluasi dalam model pecahan gulung. (Numerical Simulation of Meiwa-Yaeyama Earthquake Tsunami in Submarine Landslide Model with Circular Rupture, N. Hara dan T. Hiraishi, 2002, Rangkuman Istilah Tsunami, UNESCO 2007)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tsunami hasil simulasi hanya oleh gempabumi tidak dapat mereproduksi ketinggian tsunami yang dicatat. Namun dengan mempertimbangkan jejak longsoran di topografi dasar laut, hasil simulasi model longsoran dasar laut memberikan hasil yang lebih mendekati ketinggian sebenarnya. Sehingga disimpulkan bahwa tsunami Meiwa-Yaeyama terutama disebabkan oleh sumber longsoran dasar laut.
Gbr 4. perbandingan tinggi tsunami dengan hasil simulasi numerik berdasarkan model longsoran dasar laut |
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tsunami hasil simulasi hanya oleh gempabumi tidak dapat mereproduksi ketinggian tsunami yang dicatat. Namun dengan mempertimbangkan jejak longsoran di topografi dasar laut, hasil simulasi model longsoran dasar laut memberikan hasil yang lebih mendekati ketinggian sebenarnya. Sehingga disimpulkan bahwa tsunami Meiwa-Yaeyama terutama disebabkan oleh sumber longsoran dasar laut.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar